Thursday 4 December 2014

Tradisi & Museum Kenangan

Anak-anak kita adalah salah satu harta yang Tuhan percayakan kepada orangtua.
Usaha apa yang telah kita lakukan untuk anak-anak kita?
Beberapa hal yang umum diusahakan oleh orangtua adalah perkembangan fisik dan pendidikan. Anak-anak diusahakan mendapat asupan makanan yang bergizi dan mendapat pendidikan yang terbaik. Biasanya pendidikan menjadi fokus yang dipersiapkan dengan matang oleh orangtua. Orangtua sibuk membanting tulang dari pagi hingga malam, dari Senin hingga Sabtu, untuk dapat memenuhi account mereka di bank demi masa depan anak.
Tetapi janganlah lupa, bahwa ada satu bank lagi yang harus kita isi, yaitu “bank memori” anak-anak.

Memori anak-anak kita ibaratnya seperti disk komputer, yang terus-menerus merekam informasi. Ada memori yang akan dihapus dan ada goresan yang tidak akan pernah terhapus dalam pikiran anak-anak kita.

Nah,  apa yang kita ingat dari masa kecil kita?
Kita mungkin tidak ingat saat kita dibelikan baju baru ataupun sepatu yang mahal, tetapi kita akan sangat ingat kenangan akan waktu-waktu keluarga yang menyenangkan, saat liburan keluarga, saat merayakan ulang tahun bersama, atau acara kebersamaan lainnya. Hal ini ibaratnya seperti membangun sebuah museum kenangan yang kaya bagi anak-anak kita.

Anak kita tidak hanya perlu saldo di bank untuk masa depannya, tapi terlebih lagi anak memerlukan “kita” orangtuanya untuk beraktivitas bersama-sama. Jangan sampai kebutuhan akan hal-hal yang fisik menipu kita.
Sebagai ganti menumpuk tabungan yang besar di bank atau membeli furniture mahal, kita bisa melakukan kegiatan bersama dengan anak, merayakan peristiwa yang luar biasa, liburan bersama.
Furniture bisa menjadi kotor, tergores, sobek dan akan berakhir suatu saat di gudang. Tetapi kenangan keluarga akan teringat selamanya dalam memori anak-anak.

Di tengah kesibukan kita mempersiapkan masa depan anak, janganlah lupa melakukan apa yang dapat kita lakukan sekarang. Isilah bank memori anak kita sebanyak mungkin dan mulai sedini mungkin. 
Anak-anak kita tidak akan  tumbuh besar menjadi manusia dewasa yang bahagia jika ditinggalkan oleh orang tuanya dengan saldo di bank yang sangat banyak namun saldo di bank memori yang hampir tidak ada.

Bagaimana caranya?
Kita bisa menggunakan momen dalam kehidupan untuk membuat proyek istimewa bagi keluarga. Ciptakan kebiasaan, kesempatan-kesempatan dan kegiatan-kegiatan keluarga dan hari-hari libur menjadi momen yang mengikat satu keluarga bersama. Sebagai contoh : hari ulang tahun, hari Natal, Paskah, kelulusan, dan reuni keluarga yang bisa mempererat ikatan keluarga.

Nah....  Natal 2014 telah tiba !!
Apa yang akan kita lakukan untuk merayakannya? Apa yang akan kita lakukan untuk menciptakan memori  yang tak terlupakan?
Kita bisa menciptakan kegiatan di mana keluarga dapat berkumpul dan menikmati waktu berkualitas dan menyenangkan.
Tidak perlu kegiatan yang mengeluarkan biaya besar, yang terpenting adalah kegiatan yang bisa menjadi momen untuk bisa tertawa, mencintai dan menikmati hidup bersama-sama.

Berikut beberapa tradisi Natal yang bisa mulai diciptakan di keluarga agar perayaan Natal jadi lebih berkesan dan menghangatkan keluarga :  
  • Bersama anak membuat hiasan Natal dan mendekorasi rumah.
  • Membuat foto khusus Natal, yang bisa dikenang setiap tahun. Cara ini bisa digunakan untuk membangkitkan kembali memori kitaa dan keluarga. Caranya, berfoto-lah bersama seluruh keluarga di satu sisi rumah yang menyenangkan dengan pose yang lucu dan menggambarkan semangat Natal.
  • Membuat kartu berisi ayat-ayat kelahiran Kristus dan digantung di pintu kamar untuk mengenang kasih Kristus.
  • Membaca cerita Natal bersama dan merenungkan pengorbanan Tuhan Yesus.
  • Menonton film Natal bersama.
  • Mengadakan ucapan syukur di malam Natal dan membuat semboyan untuk hari  berikutnya, misalnya : “Setiap hari adalah karunia Tuhan.”
  • Membuat kue sendiri bersama anak-anak. Ajak anak-anak untuk ikut menghias kue-kuenya.
  • Libatkan anak menyiapkan makan malam keluarga yang berbeda.
  • Buatlah acara bertukar kado bersama.
  • Tukar kado sekarang ini sudah banyak dilupakan orang-orang. Nah, tidak ada salahnya untuk menghidupkan kembali tradisi ini. Tak harus mahal, kita juga bisa membuat kartu Natal atau hadiah Natal kita sendiri untuk anggota keluarga
  • Mengirim kartu ucapan Natal kepada kerabat dan teman-teman.
  • Mengadakan kunjungan anggota keluarga lain.
  • Ketika keluarga berkumpul, ambilah momen dengan video di mana setiap anggota menceritakan kesan-kesan di hari Natal tersebut. Saat keluarga menonton film pendek buatan kita sendiri, pasti akan jadi momen yang sangat menyenangkan.
  • Jalan-jalan atau piknik keluarga.

Para orangtua, hargailah setiap momen yang bisa kita nikmati bersama anak-anak.
Yakinlah suatu saat kita yang akan tersenyum puas karena kita telah mengisi penuh bank memori mereka dengan maksimal.

Saat kita sebagai orang tua sudah tidak ada di muka bumi ini, memori itulah yang akan tetap bersama anak-anak kita selama-lamanya.
That is our true legacy.
Itulah warisan berharga yang dapat kita berikan ke anak-anak kita !


“Memori lebih tak terhapuskan daripada tinta.” – Anita Loos

(Sumber : Manager Keluarga & Konseling Keluarga)

No comments:

Post a Comment