Saya
seringkali berpikir bahwa hidup ini tidak fair. Teman-teman saya mempunyai
orangtua sebagian besar kaya, tetapi saya merasa yang paling tidak beruntung.
Saya merasa
tidak cantik seperti adik saya, tidak heran jikalau sampai sekarang ini saya belum
punya pacar, sepertinya tidak akan ada yang suka dengan saya.
Saya
juga tidak mempunyai kemampuan apa-apa yang dapat saya banggakan, tidak seperti
kakak saya yang banyak talentanya dan pandai bergaul.
Mengapa
hidup ini tidak fair? Saya tahu Tuhan mengasihi saya, tetapi bagaimana dengan
masa depan saya? Apakah saya bisa sukses dalam hidup ini? Apa
yang harus saya lakukan? (Siska,
28 tahun)
JAWAB :
Siska,
Terima
kasih untuk pertanyaan Anda. Terima kasih juga untuk kejujuran Anda atas
perasaan Anda terhadap diri sendiri.
Saya bisa
memahami kegelisahan Anda saat ini dan merasakan kesedihan Anda. Anda merasa bahwa
kehidupan Anda kurang beruntung karena orangtua Anda bukanlah orangtua yang
berada, Anda merasa wajah Anda kurang cantik, Anda merasa bahwa Anda tidak
memiliki keterampilan yang dapat dibanggakan, sehingga Anda menjadi khawatir
apakah nantinya Anda akan sukses dalam hidup ini.
Apa yang
Anda rasakan ini sangat erat kaitannya dengan “bagaimana cara Anda memandang
diri Anda sendiri.” Inilah yang
disebut dengan Gambar Diri. Ada dua macam gambar diri, yaitu gambar diri
positif dan gambar diri negatif.
Ada
beberapa ciri di mana seseorang memiliki gambar diri yang negatif, antara lain
:
-
Sering membandingkan diri sendiri
dengan orang lain.
- Cenderung befokus pada kekurangan
dirinya, sehingga sulit menemukan kekuatan atau potensi dirinya.
- Sulit menerima diri sendiri,
misalnya ada orang yang tidak bisa menerima diri karena merasa tubuhnya pendek.
-
Rendah diri atau minder dan tidak
percaya diri (tidak pede).
-
Merasa tidak berguna dan merasa
tidak berarti.
-
Merasa tidak pantas, peragu, sulit
mengambil keputusan hidup.
- Takut memulai sesuatu, takut gagal
dan pesimis.
- Takut salah dan takut dikritik
atau sangat terpengaruh dengan komentar orang lain.
-
Suka iri hati dengan orang lain.
-
Sering mengasihani diri sendiri
dan menyalahkan diri sendiri.
-
Kurang memiliki semangat dan
dorongan hidup.
Biasanya,
gambar diri negatif terbentuk sejak kecil dan berhubungan dengan pola asuh
orangtua seperti : kurang kasih sayang dari orangtua, sering dibandingkan atau
dibeda-bedakan, banyak dikritik oleh orangtua, serta mengalami kekerasan atau
trauma hidup.
Gambar
diri yang negatif dapat mempengaruhi kemampuan seseorang bergaul, kemampuan
memaksimalkan potensi, keberhasilan karir, hingga kepuasan pernikahan kelak.
Oleh
karena itu, gambar diri yang negatif perlu diperbaiki. Ada beberapa cara untuk
pemulihan gambar diri, namun pemulihan bersifat proses, tak pernah sekali jadi
atau dalam waktu singkat.
Berikut
adalah beberapa tips untuk memperbaiki gambar diri :
Pertama, SADARILAH bahwa :
- Kita sangat berharga di mata Tuhan dan Tuhan sangat mengasihi kita.
Bukti dari keberhargaan kita adalah Tuhan menebus kita dengan darahNya yang
mahal.
Yesaya
43 : 4a - “Oleh karena engkau berharga di
mataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau”
I
Petrus 1 : 19 - “Kamu telah ditebus …
bukan dengan emas atau perak … melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus..”
-
Setiap kita
diciptakan sangat unik dan istimewa, tidak ada yang satu orang pun yang sama
seperti kita. Firman Tuhan menuliskan bahwa Tuhan membentuk setiap bagian tubuh
kita ketika kita dibentuk sebagai menusia di dalam rahim ibu kita.
Mazmur 139 : 13-16 - “Betapa dahsyatnya dan ajaibnya kejadianku”
Kedua, JUJUR terhadap diri
sendiri dengan mengakui jika selama ini telah memilih gambar diri yang salah. Dengan
mengakui, maka kita mulai dapat melakukan perubahan dan pembaharuan pikiran.
Mintalah ampun kepada Tuhan.
Ketiga, TERIMALAH bahwa faktanya tidak ada manusia yang sempurna. Setiap
individu memiliki kelebihan dan kekurangan. Hidup ini adalah proses untuk
terus-menerus menyelaraskan hidup kita sesuai dengan Firman Tuhan. Belajarlah
menerima kelemahan diri kita dan berfokuslah untuk menggali kelebihan atau
potensi yang Tuhan berikan.
Keempat, mulai melakukan INVENTARISASI kelebihan-kelebihan kita.
Setiap
kita dirancang dengan tujuan Allah. Efesus 2 : 10 – “Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.”
Oleh sebab itu, Tuhan memberikan kita talenta dan
kelebihan untuk memenuhi panggilan hidup dan berjalan dalam rencanaNya. Nah, sebagian kelebihan itu belum kita sadari
dan sebagian talenta itu mungkin masih tersembunyi.
Caranya adalah coba kita
ingat-ingat apa yang menarik minat kita? Apa yang membuat kita paling
bersemangat? Steve Job, CEO dari Apple Computer pernah mengatakan, "Kamu harus menemukan apa yang kamu
sukai."
Kelima,
bergabunglah dengan KOMUNITAS atau CareCell terdekat agar kita memiliki saudara
seiman yang mendukung, membangun hubungan dengan orang lain serta belajar
melayani sehingga potensi kita akan terus berkembang.
Keenam,
membangun hubungan pribadi dengan Tuhan, melatih rasa bersyukur. SPIRITUALITAS
yang baik membuat kita selalu berpikir positif dan menghargai setiap hal baik
yang ada pada kita.
Ingatlah bahwa
kita istimewa bukan karena kehebatan kita, kita istimewa karena Tuhan yang
menjadikan kita istimewa. Tuhan Yesus memberkati !
No comments:
Post a Comment