Monday 27 September 2010

Kenapa sih ... selingkuh ??


Tidak ada suatu hal yang terjadi tanpa sebab !!
Ada seorang seorang suami berselingkuh, dan sang istri menyalahkan suaminya yang tidak setia? Mungkin kita sebagai wanita akan dengan mudah menghakimi bahwa si suami yang tidak setia dan ga tau diri.

Tapi, ketika suaminya mengikuti session konseling, dan menceritakan apa yang mendorong dia untuk mencari kenyamanan di pelukan wanita lain? Ternyata sang suami berkata bahwa istrinya di rumah tidak pernah memasak makanan untuk dirinya dan istrinya sulit untuk diajak ngobrol. Kalo ngobrol, istrinya suka bersikap ‘sok pintar’. Dan istrinya juga sering ngomel-ngomel di rumah, sehingga suami jadi pusing kalo ketemu istrinya di rumah. Harapannya pulang ke rumah adalah merasakan kenyamanan di rumah, tapi yang dihadapi adalah istri yang memusingkan. Kelihatannya hal sepele? Tapi, bukankah hal ini sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga?

Hal lain lagi, ada seorang istri berselingkuh. Waktu ditanya, apa yang menyebabkannya mencari pria lain? Jawabnya, “Suami saya terlalu otoriter dan berkuasa. Maunya menang sendiri dan ga pernah mengerti perasaan saya. Bahkan kalau diajak ngobrol, sikapnya dingin. Berbeda dengan teman baru saya, dia warm sekali.”

Suatu hari, saya pernah sharing dengan seorang istri Hamba Tuhan yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Saat itu, saya memang sedang sibuk mengurus anak saya yang masih balita. Nah, istri Hamba Tuhan tersebut menasehati saya, “Kamu jangan terlalu sibuk dengan mengurus anak-anak kamu, sehingga melalaikan suamimu. Jangan salahkan dia kalau dia berpaling?” “Wah…ga mungkin suami saya berpaling kepada wanita lain. Suami saya pasti ngerti bahwa mengurus anak itu memang repot banget, dan suami saya mandiri kog. Satu hal lagi, suami saya itu seorang hamba Tuhan yang sangat cinta Tuhan, mana mungkin dia aneh-aneh !” jawab saya dengan pedenya.
Ternyata beliau menghentakkan saya dengan jawabannya, “Eh…walaupun begitu, kamu harus sadar bahwa suamimu itu bukan malaikat. Dia tetap manusia.” Dan, saya pun akhirnya didoakan agar saya sadar bahwa suami saya bukan seorang malaikat. Saya sangat disadarkan bahwa keintiman suami istri perlu dipelihara agar terus bertumbuh. Saya sangat setuju bahwa keintiman suami istri adalah benteng dan pagar terhadap perselingkuhan.

Temans, seringkali ketika terjadi perselingkuhan, kita lebih menyalahkan orang yang melakukan perselingkuhan. Tapi, marilah pasangan korban perselingkuhan juga menginterospeksi diri. Dan lebih tepatnya, keduanya saling interospeksi diri.

Jika ditelusuri, penyebabnya adalah suami/istri sudah mulai merasa tidak puas dengan pasangannya yang kemudian berkembang jadi ketidak cocokan. Kalau sudah begitu, ada dua hal yang akan terjadi. Yang pertama, akan mudah muncul konflik yang umumnya tak terselesaikan dengan tuntas. Atau yang kedua, memilih menghindari konflik rumah tangga dan menyimpan atau menekan masalah yang ada ke dalam hati. Perlu diketahui, keduanya bukan merupakan jalan keluar yang baik.
Dengan kondisi demikian, maka pasangan akan merasa tidak nyaman, dan mulai mencari jalan keluar di tempat lain. Maka......., ketika muncul orang ketiga….. ini menjadi sebuah celah. Sosok orang ketiga ini bisa siapa saja, bisa sahabat, teman sekantor, atau yang lagi menjamur adalah teman-teman di dunia maya. Akhirnya… muncullah perselingkuhan…..


Banyak kegiatan iseng atau tadinya biasa-biasa saja yang akhirnya membuat suami/istri tega mengkhianati pasangan dengan melakukan perselingkuhan.
Apa saja sih ?

1. Chatting
Ngobrol di dunia maya memang mengasyikkan dan membuat orang lupa waktu. Masing-masing bisa mengungkapkan perasaan secara blak-blakan. Dari chatting biasanya lantas berlanjut dengan kopi darat atau janjian ketemu. Jika keduanya merasa tertarik, pertemuan kedua dan selanjutnya lalu direncanakan, sehingga hubungan makin intensif yang akhirnya berujung pada perselingkuhan.

2. SMS
Awalnya mungkin sekedar SMS nyasar atau iseng yang masuk ke Hp. Tapi karena terus ditanggapi dan dibalas, akhirnya jadi keterusan. Tak heran lama-kelamaan aktivitas yang satu ini jadi ajang untuk saling mengirim SMS mesra dan berbunga-bunga. Kalau sudah begini, perselingkuhan hanya tinggal beberapa langkah lagi. Untuk menghindarinya jangan sekali-kali membalas/menanggapi SMS nyasar atau iseng seperti itu. Abaikan saja yang akhirnya akan membuat si pengirim bosan atau kehabisan pulsa.

3. Nebeng kendaraan atau makan siang bersama
Ada pepatah Jawa, witing tresno jalaran soko kulino yang artinya tumbuh benih-benih asmara lantaran seringnya si pria dan wanita bertemu. Untuk mengantisipasinya, buat batasan, bahwa orang yang banyak bersama itu hanyalah sebatas teman kerja yang menuntut hubungan profesional.

4. Curhat
Siapa sih yang ga betah ngobrol dengan orang yang selalu nyambung? Bisa ditebak bila lama-kelamaan keduanya akan saling mencurahkan isi hati yang akhirnya mengarah kepada kisah percintaan. Oleh karena itu, jangan gampang curhat kepada lawan jenis agar tak terlibat dalam perselingkuhan. Terlebih, bila rumah tangga sedang dilanda masalah.

5. Dinas luar kota
Memang tidak bisa disalahkan bila ketimbang berdiam diri sepanjang perjalanan yang menyita waktu sekian jam, kita berbincang dengan orang asing yang duduk bersebelahan. Kalau orang tersebut ternyata asyik diajak ngobrol, bukan tak mungkin hubungan akan terus berlanjut meski sudah sampai di tempat tujuan. Mengatasinya, tak ada jalan lain kecuali kembali memegang teguh nilai-nilai moral yang diyakini selama ini. Dunia di luar rumah memang penuh godaan.

6. Reuni
Kita memang patut berterima kasih kepada dunia teknologi yang membuat kita terhubung kembali dengan sahabat lama kita. Entah teman SD, SMP bahkan mungkin mantan pacar kita di masa lalu. Dan berlanjut dengan maraknya reuni plus kumpul-kumpul dengan teman lama. Sayangnya, munculnya reuni juga diikuti dengan munculnya “CLBK”, yaitu “cinta lama bersemi kembali”. Bahkan, mulai teringat kembali perasaan berbunga–bunga ketika bersama sang mantan yang tadinya telah terlupakan. Akhirnya, terbukalah celah untuk merajut kembali hubungan lama yang terputus dan akhirnya berujung kepada perselingkuhan.


Menghindari perselingkuhan

Sebenarnya, pertemanan dengan lawan jenis tetap bisa terjalin tanpa harus mengarah pada perselingkuhan.
Nah, berikut ini sejumlah tips yang bisa dijadikan pegangan agar tak terjerembab dalam kubangan perselingkuhan :

1. Jaga keharmonisan rumah tangga agar suami istri senantiasa memiliki hubungan emosional yang kuat. Bersikaplah saling terbuka dan selalu jalin keintiman serta komunikasi agar kehangatan hubungan tetap terpelihara.

2. Batasi hubungan dengan lawan jenis kalau memang sudah punya pasangan hidup. Bukankah tetap ada batasan tertentu yang mesti diperhatikan ketika seseorang sudah menjadi suami/istri? Meski terbilang sangat akrab, tetap bedakan hubungan pertemanan dengan pasangan hidup yang memang terikat secara emosional dan dalam tingkat yang paling mendalam.

3. Jika ada seseorang yang memperhatikan gelagat naksir, jangan malah merasa bangga. Segera komunikasikan dengannya dan tegas-tegas katakan status kita yang sudah menjadi istri/suami.

4. Pelihara hubungan pribadi dengan Tuhan, dan keteguhan hati dalam memegang nilai-nilai Firman Tuhan. Karena inilah benteng utama yang mampu mencegah kita terlibat dalam perselingkuhan. Satu hal, jangan menjauh dari komunitas orang-orang percaya, di mana kita bisa saling menguatkan dan mendoakan untuk terus berjalan dalam Firman Tuhan.

5. Jika merasa membutuhkan orang ketiga untuk membantu masalah dalam rumah tangga, jangan segan-segan untuk melakukan konseling dengan pemimpin rohani atau konselor rohani. Daripada menyimpan masalah sendirian dan mencari jalan keluar dengan cara yang bisa menyesatkan.

Tuhan Yesus memberkati !!
(by lie)

Apabila membutuhkan pelayanan konseling keluarga, dapat menghubungi kami via email.
-EFC-

(Beberapa tulisan bersumber dari Nakita)

1 comment: